Sabtu, 14 November 2009

mikro ekonomi

Bab VI.

ORGANISASI PASAR













4 model organisasi pasar
1. Pasar persaingan sempurna (perfect competition)
2. Pasar monopoli(monopoly)
3. Pasar oligopoli (oligopoly)
4. Pasar persaingan monopolistik (monopolistic competition)

Dua model pasar yang pertama, pasar persaingan sempurna dan monopoli merupakan model yang ekstrem, yang satu jumlah penjual dan pembeli sangat banyak dan yang kedua hanya satu penjual.
Dua model yang pertama jarang ditemui atau bahkan tidak pernah ada dalam kenyataan, akan tetapi berbagai hasil analisa model ini dapat memberikan penjelasan dan prediksi yang baik.
Sedangkan dua model terakhir yang lebih mendekati kenyataan menimbulkan banyak model teori yang bermacam-macam dan kenyataan analisa yang digunakan banyak menggunakan pendekatan dua model pertama dengan modifikasi. Dan memang dua model terakhir ini, oligopoli dan persaingan monopolistik terletak diantara persaingan sempurna dan monopoli. Oligopoli ada beberapa penjual (lebih dari satu) tetapi tidak banyak. Monopolistik competition penjual banyak tetapi barang tidak homogen.

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA ( PERFECT COMPETITION)

Ciri pasar persaingan sempurna :
1. Jumlah penjual dan pembeli banyak
2. Barang homogen
3. Mobilitas sumberdaya sempurna
4. Perfect knowledge

Jumlah penjual dan pembeli banyak, sehingga tiap penjual dan tiap pembeli hanya menjual dan membeli sebagian kecil saja dari jumlah barang yang ada di pasar, perubahan jumlah yang dijual/dibeli masing-masing tidak dapat mempengaruhi harga pasar.
Barang homogen, kualitas semua barang yang dijual/dibeli sama sehingga tidak mungkin penjual menjual dengan harga yang lebih tinggi.
Mobilitas sumberdaya sempurna artinya sumberdaya (modal dan tenaga kerja) dengan mudah dapat berpindah dari usaha produksi yang satu ke usaha produksi yang lain yang lebih menguntungkan.
Perfect Knowledge artinya semua penjual dan pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna atau memperoleh informasi yang sempurna atau memperoleh informasi yang sempurna tentang keadaan pasar termasuk harga pasar yang terjadi, sehinga
• Tidak ada penjual yang menjual dengan harga yang lebih rendah daripada harga pasar
• Tidak ada pembeli yang membeli dengan harga yang lebih tinggi
• Tidak ada sumberdaya yang digunakan untuk memproduksi usaha produksi yang kurang menguntungkan daripada yang lain.




Gambar VI. 1. Keseimbangan Jangka Pendek ( Shortrun Equilibrium )

Keseimbangan terjadi di pasar pada titik A dengan harga Po dan jumlah barang Qo. Keseimbangan ini terjadi kalau jumlah barang yang ditawarkan = jumlah barang yang diminta = Qo. Atau merupakan titik perpotongan antara permintaan dan penawaran pasar. Permintaan pasar = jumlah permintaan consumer individual yang ada di lingkungan pasar tersebut. Penawaran pasar (market supply = aggregate supply) = jumlah penawaran produsen individual yang tidak lain adalah biaya marginal (Marginal Cost = MC).
Dari segi konsumen penawaran elastis sempurna (horisontal), konsumen sebagai price taker (tidak dapat merubah harga). Dari segi produsen permintaan elastis sempurna (horisontal), produsen sebagai price taker.
Kalau terjadi perubahan permintaan konsumen dimulai dari pergeseran permintaan konsumen individual (d1), maka market demand bergeser (D1) dan market equilibrium berpindah (BE) dengan harga dan jumlah keseimbangan P1Q1. Harga P1 ini akan diterima oleh produsen dan konsumen sebagai keadaan sehinga konsumsi individual q1 dan produksi firm individual q1.
Keseimbangan jangka pendek semula A = Q0P0.
Keseimbangan produksi terjadi penawaran (MC) = permintaan (d = P0) padap titik A1. Jadi MC = P (biaya marginal = harga).
∏ = R – C
Keuntungan merupakan selisih antara harga dengan AC dikalikan dengan jumlah barang


∏ = Pq – C(q)
Keuntungan maksimal kalau = luas segi empat P0A1BF
∂∏ ∂∏ ∂C Kalau P > AC → ∏ > 0
---- = 0 ------ = P - ------ = 0 P = AC → ∏ = 0
∂q ∂q ∂q AVC < P < AC → ∏ < 0
Rugi, short run
P – MC = 0, MC = 0 tetap memproduksi
P < AVC → q = 0
∂2∏ ∂(MC) ∂(MC)
------ < 0 - ------- < 0 -------- > 0, Artinya MC naik
∂q2 ∂q ∂q



Gambar VI.2. Market Period = Very Shortrun Period (Jangka sangat pendek)

Pada market periode ini produksi sudah terjadi sehingga penawaran inelastis sempurna. Perubahan permintaan akan mengakibatkan perubahan harga yang besar.













Gambar VI.3. Keseimbangan Jangka Panjang ( Longrun Equilibrium )

Semula keseimbangan Jangka Pendek pada A1 dengan produksi q1 dan Q1 dan harga P1 (perpotongan antara SMC1 dan P1) → keuntungan positif karena P1 > SAC1.
Keuntungan ini akan mengakibatkan produksi naik.
Produksi naik karena dua kemungkinan
1. Tiap firm akan menginvestasikan lebih banyak karena dilihat dari fungsi biaya jangka panjang A1 bukan optimum jangka panjang. Optimum jangka panjang LMC = P1 yaitu pada A2 = {P1,eP2}
2. Timbulnya firm baru yang memproduksi barang tersebut karena menguntungkan (mobilitas sumberdaya sempurna)

Akibat dari dua hal ini maka penawaran pasar bergeser kekanan sampai S1 dan keseimbangan harga P2 = LAC min → A3 = {P2, Q3, q3}.
Jadi keseimbangan jangka panjang terjadi pada harga sama dengan biaya rata-rata jangka panjang minimum P = LAC min
Artinya Keuntungan nol (zero profit).
Proses produksi pada efisiensi tertinggi (LAC min)







Gambar VI. 4. Constant Cost Industry


Pada keseimbangan A0 = { P0, q0, Q0 }
Kalau ada kenaikan permintaan menjadi D1
Jangka pendek terjadi kenaikan harga pada P1 dengan produksi tiap firm meningkat menjadi q1 terus q2 dan produksi/penawaran agregat Q1. Keseimbangan jangka panjang penawaran agregat /pasar menjadi Q2 karena timbulnya usaha-usaha baru yang tertarik pada keuntungan yang positif, harga turun kembali pada P0 → Penawaran jangka panjang (LS) horisontal.














Gambar VI.5. Increasing Cost Industry


Pada increasing cost industry, proses seperti tergambar diatas juga terjadi, hanya bedanya dengan tambahnya jenis usaha produksi mengakibatkan harga sumberdaya naik sehingga fungsi biaya bergeser keatas sehingga biaya produksi naik. LS naik.












Gambar VI.6. Decreasing Cost Industry

Pada decreasing cost industry bertambahnya usaha produksi yang meningkatkan permintaan sumberdaya menyebabkan harga sumberdaya turun karena produksi sumberdaya menjadi lebih efisien (pengangkutan yang lebih efisien, prasarana dan sarana lain lebih efisien).

Latihan VII

7.1. a). Sebutkan 4 macam model pasar dalam teori ekonomi ?
b). Mengapa dimulai dengan model yang ekstrem ?
7.2. a). Apa ciri pasar persaingan sempurna ?
b). Apakah model ini ada dalam kenyataannya ? Mengapa kita mempelajari model ini ?
7.3. Pada pasar persaingan sempurna :
Market demand ; Qd = 70.000 – 5.000 P
Market supply : Qs = 40.000 + 2.500 P
a). Gambarkanlah market demand dan market supply
b). Berapakah harga keseimbangan ?
c). Kalau dilingkungan pasar ini ada 100 perusahaan, bagaimanakah penawaran perusahaan (firm supply)
d). Gambarkan grafik penawaran dan permintaan perusahaan dan berapakah produksi tiap perusahaan ?
7.4. Diketahui penawaran pasar : Qs = 50.000
a). Apakah kita berurusan dengan longrun, market period atau shortrun ?
b). Kalau permintaan pasar Qd = 70.000 – 5.000 P, berapakah harga keseimbangan ?
c). Kalau permintaan pasar naik menjadi Qd = 10.000 – 5.000 P, berapakah harga keseimbangan ?
d). Gambarkanlah grafik soal a), b) dan c)
7.5. Diketahui : (1) LAC minimum = 4 untuk semua firm yang identik pada produksi 500
(2) Produksi optimum tiap firm 600 pada SAC = 4,5
(3) Market demand dan market supply
Qd = 70.000 – 5.000 P
Qs = 40.000 + 2.500 P
a). Carilah harga keseimbangan ? Apakah ini keseimbangan shortrun atau longrun ? Mengapa ?
b). Berapa firm pada keseimbangan jangka panjang ?
c). Kalau permintaan pasar naik : Qd = 100.000 – 5.000 P, berapakah harga keseimbangan jangka pendek, penawaran pasar dan produksi tiap firm ?
d). Kalau kemudian penawaran pasar bergeser Qs1 = 70.000 + 2.500 P, berapakah harga keseimbangan jangka panjang dan penawaran pasar ?
e). Tipe indutri apa ? Apa sebab demikian ?
f). Gambarkanlah grafik keseimbangan firm dan pasar sebelum dan sesudah perubahan permintaan dan penawaran ?




MONOPOLI

Ciri pasar monopoli
1. Hanya ada satu penjual
2. Tidak ada barang substitusi yang dekat
3. Entry (masuknya usaha baru) sangat sukar.

Ciri pasar monopoli ini juga sukar dipenuhi selengkapnya darri pasar yang ada, terutama tiadanya barang substitusi. Karena hanya ada satu produsen atau penjual maka firm menghadapi keseluruhan permintaan pasar (slope negatif). Perusahaan monopolist dapat menentukan harga atau jumlah barang yang diproduksi tetapi tidak keduanya, biasanya jumlah barang yang ditentukan.
Sebab-sebab terjadinya monopoli
• Adanya hak paten
• Adanya hak yang diberikan pemerintah (peraturan) misalnya perusahaan listrik, telpon dsb
• Sebab-sebab teknis yang wajar karena
- economics of scale (skala produksi yang besar lebih efisien)
- penguasaan bahan mentah


P
Q TR MR

8 0 0 7
7 1 7 5

6 2 12 3
5 3 15 1

4 4 16 -1

3 5 15 -3

2 6 12 -5

1 7 7 -7
0 8 0


Gambar VI.7. Elastisitas

Marginal Revenue = MR = tambahan penerimaan perkesatuan tambahan produksi
ΔR dR
MR = ------- ≈ ---------
ΔQ dQ
dR d(PQ)
MR = ------- = -------
dQ dQ


Permintaan elastis ∑ < -1 → MR > 0
Permintaan inelastic ∑ > -1 → MR < 0
Permintaan elastis unit ∑ = -1 → MR = 0




Gambar VI.8. Pasar Monopoli


Contoh : C = 50 + 2Q2 + 4Q
Qd = 124 – P

Berapa produksi, harga dan keuntungan

MC = dC/dQ = 4Q – 4
Q = 124 – P, P = 124 – Q, R = PQ = 124Q – Q2,
MR = (dR / dQ) = 124 – 2Q
MR = MC, 124 – 2Q = 4Q – 4, 120 = 6Q, Q = 20
P = 124 – Q , P = 124 – 20, P = 104, R = PQ = 104(20) = 2080
C = 50 + 2(20)2 + 4(20) = 930
Π = R – C = 2080 – 930 = 1150








Gambar VI.9. Keseimbangan jangka panjang ( Longrun equilibrium)

Kebijakan Pemerintah pada Monopoli

• Price Control ( Pengendalian Harga )



Gambar VI.10. Price Control




• Kebijakan Pajak :

 Lumpsum Tax ( Pajak Tetap per Perusahaan )



Gambar VI.11. Pajak





Per Unit Tax ( Pajak per Satuan jumlah produksi )



Gambar VI.12. Pajak per satuan produksi






Consumer Surplus dan Price Descrimination




Gambar VI.13. Surplus konsumen






Jadi kalau harga pasar yang terjadi pada P maka golongan mampu Q juga hanya mau membayar seharga P meskipun dia sebenarnya mau membayar dengan harga P1. Perbedaan ini disebut dengan consumer surplus. Karena konsumen golongan Q1 ini memperoleh surplus yang dapat digunakan untuk membeli barang lain. Jumlah consumer surplus seluruhnya sebesar Δ PAB. Price discrimination adalah usaha untuk menambah keuntungan dengan menggaet consumer surplus.








Gambar VI.14. Elastisitas







Contoh : Dua kelompok masyarakat dengan permintaan masing-masing
P1 = 180 – 5Q1 dan P2 = 70 – Q2
Fungsi biaya monopolist C = 40 + ½ Q2 + 4Q
Berapakah harga dan jumlah pada masing-masing kelompok ?
P1 = 180 – 5Q1, R1 = P1Q1 = 180Q1 – 5Q12 , MR1 = 180 – 10Q1
P2 = 70 – Q2, R2 = P2Q2 = 70Q2 – Q22, MR2 = 70 -2Q2
MC = dC/dQ = Q + 4 MC1 = Q1 + 4 MC2 = Q2 + 4
MC1 = MR1 MC2 = MR2
Q1 + 4 = 180 – 10Q1 Q2 + 4 = 70 – 2Q2
11Q1 = 176 3Q2 = 66
Q1 = 16 Q2 = 22
P1 = 180 – 80 = 100 P2 = 70 – 22 = 48

LATIHAN XI

11.1. a) Apakah cirri pasar monopoli
b) Apakah sebab-sebab tejadinya pasar monopoli
11.2. a) Kalau permintaan elastis bagaimanakah dengan MR ?
Kalau permintaan inelastic bagimanakah dengan MR ?
Kalau MR = 0 bagaimanakah dengan elastisitas permintaan ?
b) Berapakah MR kalau P = 10 dan ∑ = -0,5 ?
11.3. Qd = 12 – P
a) Hitunglah MR
b) Buatlah demand schedule (tabel permintaan) dan MR pada P = 0 sampai P = 12
c) Gambarkan grafik Qd dan MR




11.4.
P Q R MR
11 1
8 2
5 3
4 4
11.5. Fungsi biaya C = ½ Q2 + 5 (monopolist)
Fungsi permintaan Qd = 12 – P
a) Hitunglah fungsi R, MR dan MC
b) Gambarkan grafik Qd, MR, MC dan tunjukkan harga serta jumlah produksi yang terjadi
c) Berapakah harga, jumlah produksi dan keuntungan yang diperoleh monopolist
d) Kalau pengendalian harga (price control) berapakah harga yang ditetapkan dan produksi yang terjadi ? Bandingkanlah dengan tanpa pengendalian harga
11.6. Price Descrimination
Dua kelompok masyarakat dengan permintaan masing-masing
QD1 = 6,75 – 0,25 P1 dan QD2 = 16 – 2 P2
Fungsi biaya monopolist C = ½ Q2 + 2
a) Carilah MR1, MR2 dan MC
b) Gambarkanlah QD1, QD2, MR1, MR2 serta MR
c) Berapakah Q1, Q2, P1 dan P2
OLIGOPOLI
Ada beberapa penjual
Kalau ada dua penjual disebut duopoly (duopoly)
Barang dapat homogen atau tidak, kalau homogen disebut pure oligopoly, kalau tidak disebut differentialed oligopoly.
Alasan atau sebab-sebab terjadinya oligopoly sama dengan terjadinya monopoli.
• Hak patent
• Legal barrier
• Natural barrier
Ciri ologopoli ini adanya saling ketergantungan (independence) antara firm satu dan saingannya, sehingga reaksi/respon saingannya itu selalu mempengaruhi tindakan firm tersebut, meliputi tindakan dan respon tentang : jumlah produksi, harga, advertensi, adanya modal baru dan sebagainya.
Tidak ada satu teori yang bersifat general mengenai oligopoly ini, sehingga ada beberapa teori seperti Teori Cournot, Edgewoth, Chamberlain, Sweezy, Hotelking, Hackelberg, Game teori, Price leadership dsb.








Cournot Model

Firm A Firm B Total
600 (1/2 Q0) 600
600 (1/2 Q0) 300 (1/4 Q0) 900
450 (3/8 Q0) 300 (1/4 Q0) 750
450 (3/8 Q0) 375 (5/16 Q0) 825
412,5 (11/32 Q0) 375 (5/16 Q0)
Dst 393,75 (21/64 Q0)
Dst
Dst
Dst
400 (1/3 Q0) 400 (1/3 Q0) 800 (2/3Q0)


Gambar VI.15. Model Cournot



Kalau ada dua firm A dan B memproduksi air minum dengan MC = 0. Mula-mula firm A sendiri dengan melihat permintan yang ada, sebagai profit maximizing firm dia akan memproduksi sejumlah dimana MRA memotong MC : 600.
Kemudian masuk firm B yang melihat jumlah permintaan 1200 sudah diproduksi A sebesar 600, masih ada sisa 600. Sebagai profit maximizing firm, firm B memproduksi 300 dengan anggapan bahwa firm A tidak bereaksi dan tetap memproduksi 600.
Melihat firm B memproduksi 300, firm A melihat sisa permintaan 1200 – 300 = 900, dia memproduksi ½(900), dengan anggapan firm B tidak bereaksi, demikian seterusnya sehinga keseimbagan tercapai.
QA = 400 atau 1/3 dari permintaan dan QB = 400, Q Total = 800 = 2/3 permintaan dengan harga 1/3 P0 = 4.






Edgeworth Model





Gambar IV. 16. Model Edgeworth


Dengan demand seperti pada D, sebuah perusahaan yang memaksimumkan keuntungan akan memproduksi sebesar Q1 dengan harga P1. Kalau ada dua perusahaan masing-masing menghadapi demand yang sama dan fungsi biaya yang saa MC = 0 dan kapasitas produksi yang sama, maka masing-masing perusahaan akan memproduksi Q1 pada harga P1.
Salah satu perusahaan (A) kalau enurunkan harga dibawah P1 maka dia mengharapkan dapat memproduksi lebih banyak dengan anggapan perusahaan lain (B) tidak bereaksi. Akan tetapi kalau A menurunkan harga, B juga akan bertindak sama. A menurunkan harga lagi, B juga akan begitu, sehingga harga akan terus turun sampai P2. Pada harga P2 produksi sebesar batas kapasitas (Q0) dn harga tidak akan turun lagi.
Kemudian A akan kembali pada harga P1 yang memberikan keuntungan maksimum yang juga diikuti B. Dan proses semula berulang lagi sampai P2, naik lagi P1 dan seterusnya.

Chamberlin Model





Gambar IV.17. Model Chamberlin





























Sweezy Model



Gambar VI.18. Model Sweezy

Game Theory

Pay-off matrix A

Strategi B
Strategi A b1 b2 b3 b4 Minimum Maximum
a1 10 9 14 13 9 9
a2 11 8 4 15 4
a3 6 7 15 17 6
Maximum 11 9 15 17
Minimum 9



Pada teori permainan ini tiap perusahaan mempunyai berbagai alternative strategi dan tahu berbagai alternative strategi saingannya. Dan juga tiap perusahaan tahu berapa keuntungannya pada berbagai strateginya dan strategi saingannya. Ada dua macam :
(1) Constant sum game, dan
(2) Non constant sum game
Pada contant sum game jumlah keuntungan dua perusahaan yang bersaing ini sama. ( ∏A + ∏B = constant) sehingga keuntungan yang besar pada perusahaan satu berarti keuntungan kecil bagi perusahaan lain saingannya.
Contoh table ini suatu constant sum game, pay-off matrix A berarti keuntungan A pada berbagai alternative kombinasi strategi A dan B
Pada tiap strategi perusahaan akan memperhitugkan resiko keuntungan terkecil, untuk A keuntungan minimum seperti pada kolom Min ( 9, 4 dan 6 ).
Untuk B maximum A berarti minimum B, bari maximum ( 11, 9, 15 dan 17 ). Dari resiko keuntungan terkecil ditentukan yang terbesar, untuk A maximum 9, strategi A1. Untuk B Minimum 9, strategi b2. Jadi keseimbangan tercapai pada kombinasi strategi a1 & b2, tidak ada tendensi berubah, suatu pemecahan yang stabil : saddle point solution.


















Gambar VI. 19. Price Leadership








LATIHAN IX

9.1. a) Apakah ciri khas oligopoly
b) Apakah yang dicapai dari teori oligopoly
9.2. Ada dua perusahaan A dan B menjual barang homogen pada MC = 0.
Total market demand Qd = 240 – 10 P
a) Gambarkanlah grafik permintaan ini
b) Berapakah produksi masing-masing perusahaan dan harga yang terjadi pada model Cournot ? Gambarkanlah keseimbangan ini !
c) Bandingkanlah poduksi dan harga ini dengan monopoli dan persaingan sempurna !
d) Berapakah keuntungan masing-masing perusahaan ini dan keuntungan total ? Bandingkanlah dengan keuntungan pada monopoli dan persaingan sempurna !
e) Bagaimanakah produksi dan harga pada Chamberlin model ?
9.3. Suatu oligopolist menjual pada harga 8.
Kalau harga naik dia menghadapi permintaan Qd = 360 – 40 P.
Kalau harga turun dia menghadapi permintaan Qd = 120 – 10 P.
a) Gambarkanlah grafik permintaan dan MR ! Berapakah jumlah barang yang diproduksi ?
b) Kalau oligopolist ini mempunyai fungsi biaya C = 50 + Q + 0,05 Q2, carilah dan gambarkanlah grafik MC.
c) Berapakah keuntungan oligopolist ini ?
d) Kalau fungsi biaya berubah menjadi C = 50 + 2Q + 0,05 Q2, carilah dan gambarkanlah grafik MC
e) Berapakah harga, produksi dan keuntungan oligopolist ?
9.4. Apakah kelebihan teori Sweezy dan Game Theory terhadap teori Cournot dan Edgeworth. Bagaimana dengan Chamberlin dalam hubungannya dengan adanya Collision dan Trust ?
9.5. Pada suatu oligopoly murni (barang homogen) ada satu perusahaan dominant dan 10 perusahaan kecil yang identik. Permintaan pasar : Qd = 240 – 10 P (total/agregat)
Biaya variable perusahaan dominant VCd = 1/10Q2
Biaya variable tiap perusahaan kecil VCi = ½ qi2
a) Teori oligopoly yang mana yang digunakan untuk mengadakan pendekatan keadaan ini ?
b) Gambarkanlah permintaan pasar
c) Carilah biaya marginal perusahan dominant (MCd), biaya marginal tiap perusahaan kecil MCi dan jumlah supply perusahaan kecil ∑ MCi
d) Gambarkan grafik MCd dan ∑ MCi !
e) Gambarkan permintaan yang dihadapi perusahaan dominant dan MR perusahaan dominant
f) Carilah berapa produksi perusahaan dominant, harga yang terjadi dan produksi perusahaan kecil-kecil.





PERSAINGAN MONOPOLISTIK
(MONOPOLISTIC COMPETITION)






Gambar VI.20. Persaingan monopolistik





Dalam hal ini produsen merupakan monopolist dari barang produksinya sendiri, tetapi juga bersaing dengan perusahaan yang memproduksi barang sejenis. Sebagai monopolist untuk barang produksinya sendiri dia menghadapi permintaan yang elastis (d). Kalau perusahaan lain yang sejenis tidak bereaksi, sehingga kalau dia menurunkan harga dari P1 ke P2 dia mengharapakan dapat menjual sebesar q2,. Akan tetapi karena perusahaan-perusahaan lain yang sejenis juga menurunkan harga, maka yang terjual hanya sebesar q3. Dengan demikian dia menghadapi dua macam permintaan d dan D.




Keseimbangan Jangka Pendek ( Shortrun Equilibrium )




Gambar VI.12. Keseimbangan jangka pendek



























Keseimbangan Jangka Panjang ( Longrun Equilibrium )




Gambar VI.22. Keseimbangan
Jangka panjang











LATIHAN XIII

13.1. a) Apa yang disebut pasar persaingan monopolistic ? Bagaimanakah kenyataannya
b) Apakah pada keseimbangan jangka pendek harga sama dengan MC ?
c) Apakah pada keseimbangan jangka pendek keuntungan selalu positif ?
d) Berapakah keuntungan firm pada keseimbangan jangka panjang ?
e) Apakah perbedaan keseimbangan jangka panjang antara persaingan monopolistic dengan persaingan sempurna ?
13.2. a) Gambarkan fungsi permintaan QD = 32 – P dan qd = 156 – 6P yang dihadapi perusahaan pada pasar persaingan monopolistic
b) Gambarkan MC = 8 + 0,25q. Berapakah harga dan jumlah produki yang terjadi ? Apakah ini merupakan keseimbangan jangka pendek ?
c) Tunjukkan dengan grafik proses terjadinya keseimbangan jangka pendek !























PASAR FAKTOR PRODUKSI ( FACTOR MARKET )




Gambar VI.23. Fungsi produksi
x q MP P VMP r
3 6 10 20
4 11 5 10 50 20
5 15 4 10 40 20
6 18 3 10 30 20
7 20 2 10 20 20
8 21 1 10 10 20













Gambar VI.24. Garis Permintaan




Gambar VI. 25. Permintaan

















Gambar.VI.26. Permintaan individual

Kalau individual firm factor demand = d = VMP, kalau harga factor turun = r1 diharapkan factor produksi yang digunakan sebesar x1 dan jumlah factor produksi yang diminta pasar X1 = ∑ VMPi. Akan tetapi karena turunnya harga input ini mengakibatkan pergeseran penawaran barang produksi SQ menjadi S1Q maka harga barang produksi turun P0 → P1. VMP bergeser menjadi d1 sehingga factor produksi yang digunakan sebesar x2 dan jumlah factor yang diminta pasar X2, sehingga Dx ≠ ∑ VMPi.

ORGANISASI PASAR FAKTOR PRODUKSI

Dalam membicarakan pasar factor produksi, karena permintaan factor produksi merupakan permintaan turunan (derived demand ) dari permintaan barang produksi, maka sifat dari pasar factor produksi ditentukan oleh sifat dua macam pasar ini, yaitu pasar factor dan pasar barang produksi.

Type Pasar Faktor Pasar Barang
1 Persaingan sempurna Persaingan sempurna
2 Persaingan sempurna Persaingan tdk sempurna
3 Persaingan tdk sempurna Persaingan sempurna
4 Persaingan tdk sempurna Persaingan tdk sempurna

Yang sudah dibicarakan dimuka adalah permintaan factor pada tipe pasar 1, yaitu pasar factor persaingan sempurna dan pasar barang persaingan sempurna.

Gambar VI.27. Pasar persaingan sempurna

Ini adalah gambar dari pasar factor yang bersifat persaingan sempurna dan dx = VMPx menggambarkan pasar barang yang bersifat persaingan sempurna meskipun dalam hal ini Dx ≠ ∑ VMPi, karena adanya pengaruh perubahan keseimbangan pada pasar barang.
















Persaingan Sempurna pada Pasar Faktor dan Monopoli pada Pasar Barang


X Q P TR MRPx R
3 6 10 60 21
4 11 9 99 39 21
5 15 8 120 21 21
6 18 7 126 6 21
7 20 6 120 -6 21
8 21 5 105 -15 21

























Gambar VI.28. Garis MFC, MRP

Monopsoni pada Pasar Faktor

Hanya ada satu pembeli
Dapat terjadi karena :
• suatu perusahaan sangat efisien dalam penggunaan suatu factor produksi
• letak geografis dan sarana komunikasi yang kurang


x r Cx MFCx
0 10
1 15 15 15
2 20 40 25
3 25 75 35
4 30 120 45
5 35 175 55
6 40 240 65
7 45 315 75

Gambar VI.29. Garis Penawaran.
Secara matematik : penawaran factor : Xs = a + br, maka
Cx = ar + br2 → MFCx = ∂C / ∂x = a + 2br


Gambar VI.30. Monopolist

Monopoli Bilateral ( Bilateral Monopoly)



Gambar VI.31. Bilateral monopolist

















LATIHAN XIV

14.1.
x q
2 10
3 20
4 28
5 34
6 38
7 40





14.2.
x q P r
2 10 2 8,8
3 20 1,8 8,8
4 28 1,6 8,8
5 34 1,4 8,8
6 38 1,2 8,8
7 40 1 8,8

14.3. a) Apakah yang disebut monopsoni dan oligopsoni
b) Mengapa dapat terjadi monopsoni atau oligopsoni pada pasar faktor
c) Suatu perusahaan sebagai monopsonist pada pasar faktor menghadapi penawaran faktor : Xs = -2 + 1/5r
Buatlah tabel dan gambar penawaran faktor dan MFCx
e) Kalau diketahui MRPx = 70 – 5x, berapakah input x yang digunakan dan harga input yang terjadi ?
f) Bagaimanakah kalau pasar faktor ini merupakan pasar monopoli ? Berapakah x dan harga yang terjadi ? Gambarkan juga !
g) Bagaimanakah kalau pasar faktor ini merupakan bilateral monopoly ? Berapakah x dan harga yang terjadi ?
GENERAL EQUILIBRIUM ( KESEIMBANGAN UMUM )
Keseimbangan parsial (partial equilibrium) mempelajari perilaku unit individual atau pasar suatu komoditi tertentu secara individual.
Keseimbangan umum (general equilibrium) mempelajari perilaku semua individu dan semua pasar sekaligus.

Exchange




Gambar VI.32. Kurva Edgeworth











Kalau diadakan redistribusi barang sehingga H bergeser sepanjang a3 sampai titik K maka utility A = Ua3 tetap, utility B = Ub3 naik. Dengan demikian total utility A dan B naik berarti kesejahteraan keseuruhan naik. Demikian pula kalau H bergeser sepanjang b2 sampai titik L UA = Uau naik UB = Ub2 tetap → total utility naik, kesejahteraan masyarakat naik.
Kalau K dan L merupakan titik singgung antar indifference curve A dan indifference curve B, maka pada titik-titik ini kalau kita akan meningkatkan utility salah satu maka utility yang lain akan turun. Karena utility bersifat subjektif maka titik K dan L ini merupakan titik optimum : suatu keadaandimana tidak seorang pun dapat meningkatkan kesejahteraannya tanpa mengurangi kesejahteraan pihak lain. Titik-titik optimum ini kalau dihubungkan disebut contract curve.
Pada titik tersebut slope indifference curve A = slope indifference curve B
MRSA = MRSB
Generalisasi MRSA = MRSB = MRSC . . . . . . . . . dst.
Marginal rate of substitution antara dua macam barang (qi dan qj) untuk semua orang adalah sama.



Gambar VI.33. Generalisasi MRTS

MRTSq1 = MRTSq2 = MRTSq3 . . . . . dst.
( MPX1/MPX2 )q1 = ( MPX1/MPX2 )q2 = ( MPX1/MPX2 )q3 = . . . . .dst.






PRODUCT TRANSFORMATION CURVE



Gambar VI.34. Kurva transpormasi produk


WELFARE ECONOMICS



Gambar VI.35. Tingkat utility



Externality : perbedaan antara private cost dan social cost atau antara private gain dengan social gain.
Ada external economy of production
external economy of consumption
external diseconomy of production
external diseconomy of consumption.


LATIHAN

1. a. Keseimbangan umum konsumsi (exchange) antara konsumen A dan B tercapai apabila bagaimana ?
b. Kurva tempat kedudukan titik-ttik keseimbangan umum antara konsumen A dan B disebut apa ?
2. a. Keseimbangan umum produksi antara dua komoditi yang menggunakan dua macam faktor produksi modal dan tenaga kerja, tercapai apabila bagaimana ?
b. Kurva tempat kedudukan titik-titik keseimbangan umum produksi disebut apa ?
3. a. Kurva transformasi produksi diturunkan dari kurva apa ?
b. Bagaimanakah syarat keseimbangan umum antara produksi dan konsumsi (exchange) ?
4. a. Apakah yang disebut Pareto Optimum ?
b. Bagaimanakah hubungan kesejahteraan masyarakat (social welfare) dengan pareto optimum ?
5. Kalau ada dua konsumen A dan B dengan mengkonsumsi dau macam barang Q1 dan Q2 dengan indifference curve a1, a2, a3, b1, b2, b3 sebagai berikut :
Indifference Curve A Indifference Curve B
a1 a2 a3 b1 b2 b3
Q1 Q2 Q1 Q2 Q1 Q2 Q1 Q2 Q1 Q2 Q1 Q2
5 60 25 45 15 65 5 20 10 50 35 60
15 25 35 35 40 55 20 15 25 35 45 45
30 15 50 30 55 53 55 10 40 33 55 40

a. Gambarkanlah diagram kotak Edgeworth antara A dan B kalau jumlah barang Q1 = 60 dan Q2 = 70
b. Ambillah suatu titik H dimana A memperoleh Q1 = 5 dan Q2 = 60 serta B memperoleh Q1 = 55 dan Q2 = 10 (perpotongan antara a1 dan b3). Tunjukkan bahwa dimulai dari titik H pertukaran antara A dan B akan saling menguntungkan !
c. Gambarkanlah kurva kontrak konsumsi (contract curve of consumption or exchange ) dan apa arti titik-titik pada kurva tsb ?
5. Kalau ada dua produksi komoditi Q1 dan Q2 yang menggunakan dua macam faktor X1 dan X2 dengan isoquant f1, f2, f3, n1, n2 dan n3 sebagai berikut :
6.
Isoquant Q1 Isoquant Q2
f1 f2 f3 n1 n2 n3
x1 x2 x1 x2 x1 x2 x1 x2 x1 x2 x1 x2
3 10 7 9 9 10 3 6 9 9 13 10
4 5 8 7 12 8 6 4 10 5 14 7
6 2 11 4 15 7 15 2 13 3 16 5

a. Gambarkanlah diagram kotak untuk produksi Q1 dan Q2 kalau jumlah faktor X1 = 18 dan X2 = 12
b. Gambarkanlah kurva kontrak produksi
c. Kalau isoquant-isoquant tersebut menggambarkan jumlah produksi sebagai berikut :

Q1 Q2
f1 30 n1 50
f2 60 n2 70
f3 90 n3 80

d. Masukkan gambar diagram kotak Edgeworth konsumsi no 5 dalam kurva transformasi produksi ini dan tentukan keseimbangan umum Pareto produksi dan distribusi. Berapakah Q1 dan Q2 untuk A dan B serta X1 dan X2 untuk Q1 dan Q2.
7. Apakah pasar persaingan sempurna selalu dapat mencapai keseimbangan umum pareto optimum ?
8. Apakah yang disebut eksternalitas ? Berilah contoh !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar